Kamis, 09 Juni 2016

HARI KE-2 SEMINAR


Pada hari kedua pelaksanaan seminar Sosialisasi Metode 40 Hari Hafal 30 Juz Beserta Terjemahnya, dihadiri oleh lebih dari 100 peserta, dibuka oleh Drs. H. Ena Sumpena, M.Pd.I Ketua PD Persis Garut sebagai pemateri pertama di hari kedua yang membahas tentang fadlilah-fadlilah menghafal al-Qur’an.

Acara selanjutnya, yang merupakan inti dari seminar yang bertema “Sosialisasi metode 40 hari hafal 30 juz Al-Qur’an beserta terjemahnya. Dimulai pada pukul 10.30 WIB. Pemateri di sesi ke dua ini adalah Ust. Faridz Abdul Hakim, Tim metode 40 hari(Manager PesantreneursiPAY Tasik. red)

Dalam penyajiannya Beliau menuturkan bahwa ada beberapa metode yang pernah beliau praktekkan sebelum ditemukannya metode 40 hari, yang pertama metode 50 hari hafal Qur’an dari Sudan, setelah dipraktekkan dari seluruh peserta yang mengikuti daurahnya ternyata 100% gagal, kemudian dicoba lagi  metode 50 hari hafal al-Qur’an Assulaimy Turki dan hasilnya dari seluruh peserta yang ikut hanya ada 4 orang yang lulus atau hafal 30 Juz al-Qur’an. Dari situ beliau mendapat sedikit titik terang, yang kemudian diramulah metode yang lebih efektif sehingga lahirlah Metode 40 hari Hafal 30 juz al-Qur’an dan faham artinya.


Metode 40 hari ini telah beberapa kali beliau praktekkan dalam daurah 40 hari dan hasilnya al-hamdulillah 100% peserta lulus (hafal 30 Juz). Pesertanya tidak hanya anak-anak tetapi dari semua kalangan, bahkan IRT dan ibu hamil pun bisa hafal 30 Juz.

Ustadz Farid menjelaskan, Metode 40 hari ini tergolong metode yang cukup efektif bagi semua kalangan (tak terkecuali para manula) yang mau menghafal 30 Juz al-qur’an, namun dengan konsekwensi harus melupakan segala urusan “Putuskan jaringan TV, Internet dan seluruh media ” tutur Ust. Farid. Tehnik  dari metode ini hanya satu yaitu menghafal. Selama 40 hari itu, hanya fokus untuk menghafal  untuk urusan makanan dan cuci pakaian ada yang ngurus.

Selanjutnya beliau menggambarkan, dalam prakteknya Daurah 40 hari ini bisa membuat peserta shock mentalnya sehingga bisa mengakibatkan efek bosan, jenuh, dan masa stress. Namun efek tersebut merupakan efek yang biasa yang dapat hilang setelah kurang lebih 3 minggu. Bagi yang bisa melewatinya di hari berikutnya akan mudah (sampai ada yang setor hafalan sebanyak 3 juz 1 hari) dan tumbuh semangat yang luar biasa (sampai lupa makan) ketika menghafal.

Manager Pesantren Entrepeneurship Pecinta Anak Yatim (PesantreneursiPAY) menyebutkan bahwa visi dari daurah 40 hari tersebut itu bukanlah terletak pada hafal al-Qur'an, melainkan untuk mengembalikan ummat kepada al-Quran sebagai pedoman Umat Islam. Dengan hafal al-Quran diharapkan para muhafidz dapat hidup dengan menjalankan pola al-Quran, sehingga akan terhidar dari perbuatan maksiat.

Itulah sedikit gambaran penyelenggaraan seminar ke-2 yang alhamdulillah dapat terlaksana dengan lancar, bagi ikhwan dan akhwat yang tidak sempat mengikuti acara seminar ini jangan khawatir kami share videonya yang dapat disaksikan di bawah ini dan bagi yang membutuhkan materinya, kami tunggu kunjungannya ke Pesantren Persatuan Islam 97 Cikajang.



Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu kami dalam penyelenggaraannya. Jazaakumullahu khairan katsiiran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar